Wednesday, June 8, 2011

"kenapa anda rasa Tuhan itu romantis kepada hamba-nya?"


Sedia mendengar

Allah cukup romantis pada kita hambanya….Kesetiaan Allah untuk mendengar rintihan, luahan, dan kegembiraan hambanya membuatkan sang hamba sentiasa merasakan dirinya mempunyai kekasih yang abadi. Kita sedih, luahlah pada Allah…Allah akan mendengarnya. Kita di uji, di fitnah, rintihlah pada Allah, Allah akan mendengarnya. Takala kita gembira kerana berjaya, bersyukurlah pada Allah , Dia pasti mendengarnya. Dalam hadith Qudsi dinyatakan bahawa sepertiga malam terakhir Allah akan turun ke langit dunia.Untuk mendengar hambanya merintih dan meminta…Takala manusia lain sedap, nyenyak dan lena dalam tidur..Kita punya kekasih yang sedia…bukan untuk sehari dua…namun selamanya untuk mendengar rintihan kita…Tidak ada kekasih yang mampu terus mendengar dengan setia sebagaimana Tuhanku Allah…Tiada lagi kekasih seromantis itu yang pernah di jumpai…

Berbicara

Bila sang dara berbungkam rasa, pasti sang aduka akan menenangkan dengan kata-kata, yang manis lagi puitis yang menusuk jiwa…Namun ia hanya seketika…takala di kemuncak rasa, iaitu sebelum dapatnya si dara. Selepas sudah ada amanah di rasa, tiada lagi keseronokkan dunia.. aduka bukan lagi tempat meluah rasa, apatah lagi menenangkan jiwa dengan kata-kata.. Allah cukup romantis, setiap saat, setiap masa, setiap ketika.. Bersama hambanya yang yakin dan setia dengan firmannya. Bila sedih di fitnah, Dia membelai dengan surah Yusoff sebagai pengubat duka, Takala muslimat ingin kembali kepada agamaNya, Dia menyapa lembut lubuk hati dengan surah AnNur sebagai petunjuk jiwa. Takala jiwa pemuda memberontak ingin berjuang, Dia membisik dengan surah al-Kahfi sebagai panduan anak muda.. Oh..Bila Allah berbicara..romantis tidak terkata..Senang Dia menyapa, kita susah Dia bersama..Kata-katanya firmannya membentuk jiwa..buat insan..buat hamba..buat kekasihNya.

Memaafkan

Sama manusia lain rasanya lain ragamnya, Salah sekali maaf diberi, salah berulang kali, Maaf..tiada lagi maaf…Kekasih yang berkasihan juga tak bisa memaafkan berulang kali pria atau pacarnya.. Namun tidak bagi Allah..Dialah Tuhan..Dialah Rabbi..Dialah kekasih sejati, salah sekali dimaafi, salah berulang kali, tetap peluang diberi, untuk memperbaiki diri. Jika terus melakukan salah, bukan salah pada maafnya, salah pada sang hamba yang tidak mengerti. Allah maha pemaaf..memberi peluang..peluang..dan peluang agar manusia terus menjadi insan yang mensyukuri… Bagaimana jika kekasihku manusia..sekalipun dimaafi…pasti tercalar di benak sanubari…pasti tertusuk di dalam hati..pastinya bak kata orang,..dia akan makan hati…Namun Allah, dia Rabbi..Terus memaafkan hambanya…Kekasih yang romantis kekasih yang memberi peluang untuk memperbaiki diri…

4 Rejab 1432/ 6 Jun 2011

Teratak Bonda yang tercinta

9.07pm

No comments:

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin