Thursday, November 11, 2010

Sajak : Dua Tahun tak bersuara


Dua Tahun tak bersuara,

Sekali bersuara terus tercengang.


Dua Tahun tak bersuara,

Sekali bersuara terus terkesima.


Dua Tahun tak bersuara,

Sekali bersuara terus terkejut.


Dua Tahun tak bersuara,

Sekali bersuara terus terlompat.


Dua Tahun tak bersuara,

Sekali bersuara terus terasa.


Dua Tahun tak bersuara,

Sekali bersuara terus tak sangka.


Dua Tahun tak bersuara,

Sekali bersuara terus berburuk sangka.


Dua Tahun tak bersuara,

Sekali bersuara…..ada juga yang baik sangka.


Alhamdulillah

------------------------------------

Hafidun Amin

11/11/2010 12.37pm

Kota Samarahan

- Berunsur politik dituju khusus buat Calon Timbalan Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) Dato’ Zaid Ibrahim.

Wednesday, November 10, 2010

Satu Penjelasan

Salam….


Tengah menghitung hari sebenarnya….Untuk meninggalkan bumi IPTAR ni.. Tinggal lagi 10 hari…Nak sembang apa malam ni? Setelah beberapa malam asyik mengarang sajak dan puisi..

Menerima banyak SMS di Handset, Chat dan masej di FB dan ada juga yang call tanya tentang sajak dan pada siapa yang ditujukan sajak tersebut..

Saya akan beri penjelasan malam ini…

Pertama, kes yang saya marah sangat tu…BUKAN di IPTAR… Jadi janganlah sapa-sapa yang ada di sini terasa hati ka apa ka hingga bertanya, nak berbalas pantun la apa ka…

Kedua, saya takkan dedahkan siapa dia…sebab itu aib orang…Cukuplah dengan sajak ini menggambarkan saya tak setuju dengan maksiat yang beliau lakukan…..

Ketiga, kalau ada yang terasa, barangkali memang dia buat apa yang terkandung dalam sajak tu…Jadi Insaflah…

Keempat, menyahut ayat 1-3 surah As-Soff… Saya tegur diri saya sendiri agar jangan melakukan perkara sedemikian agar tidak menjadi fitnah kepada agama dan juga diri sendiri.

Kelima, mesej paling besar saya nak bawa dalam ke empat-empat sajak tersebut ialah…Cukuplah dengan apa yang ada, jangan zalimi oarang lain, jangan ambil hak orang lain, berdoalah supaya kita istiqomah dan tidak bermuka-muka…

W’alam…Sama-samalah kita doa agar kita dijauhkan Allah dari Sifat Mazmumah dan disuburkan dalam Qalbu kita sifat Mahmudah….

*Kalau orang terasa jugak…Aku tak tau nak kata apa lagi..sabaq ja la…lagi berapa hari nak kluar dah….

Hafidun Amin

10/11/2010 11.11pm

Malaysia Timur

Sajak : Menang & Kalah dengan kebenaran


Kemenangan Hakiki?

Itulah kehendak hatiku,

Juga Hati kita semua yang satu,

Kerana ia sangat perlu,


Kemenangan Hakiki?

Dilihat dari pelbagai segi,

Adakah asasnya Agama Nurani,

Atau sekadar Impian Hati,


Kemenangan Hakiki?

Rasulullah pernah memberi saran,

Perjuangan itu harus di sulam dengan kebenaran,

Barulah kemenangan itu enak di telan,


Kemenangan Hakiki?

Menentang mazmumah itu menang,

Menjana Mahmudah itu menang,

Mengalah bertempat juga menang,


Kemenangan Hakiki?

Menang dengan kebenaran itu hakikat,

Kalah dalam kebenaran juga hakikat,

Ingat…Dengan pasak agama kita semua terikat.

-----------------

Hafidun Amin

10/11/2010 1.42 am

Malaysia Timur

Tuesday, November 9, 2010

Sajak : Kemenangan Hakiki

Kemenangan,

Begitu mudah untuk di eja,

apatah lagi untuk disebut,

Bayangannya saja cukup menggembirakan hati yang serabut,


Kemenangan,

Yang bagaimana kau ingini?

Yang Hakiki nan Abadi?

Atau yang sekadar menyedapkan hati?


Kemenangan,

Tiada makna kalau agamamu di tepi,

Yang menang hanyalah nafsu sendiri,

Percayalah, kau takkan tenang di hati,


Kemenangan,

Jika dicapai dengan cara yang salah,

Penuh tipu dan juga helah,

Kemenangan itu kemenangan yang kalah,


Kemenangan,

Tiada gunanya jika dikecapi,

Dengan menzalimi hak orang yang dinafi,

Ingatlah, tiada hijab doa mereka dengan Ilahi,


Kemenangan,

Tinggalkan saja kemenangan duniawi,

Yang nakhodanya nafsu di dalam diri,

Ayuh, mari kita kejar kemenangan Ukhrawi.


Itulah Kemenangan yang HAKIKI.


-------------------

Hafidun Amin

Kota Samarahan, Malaysia Timur,

12.34 pm

Monday, November 8, 2010

Sajak : Di hati kita ini.....


Di Hati Kita Ini,

Pernah tersemat wahyu Ilahi,

Tersimpannya hadis Nabi,

Di didik dengan akhlak dan Nilai Murni,

Namun kenapa begini?


Di Hati Kita Ini,

Ada lompong yang tersembunyi,

Kita tidak isi dengan cahaya Insani,

Lalu di lintasi dengan riak dan bangga diri,

Namun kenapa begini?


Di Hati Kita Ini,

Ada hajat yang tersendiri,

Biar orang lain rebah ke bumi,

Janji kita menang dalam misi,

Namun kenapa begini?


Di Hati Kita Ini,

Harus di semai dengan amanah Ilahi,

Sebagai Khalifah di muka bumi,

Bukan mencari kepuasan hati sendiri,

Namun kenapa begini?


Di Hati Kita Ini,

Janganlah ada hasad dengki,

Tak semuanya kita boleh dapati,

Percayalah pada ketentuan Ilahi,

Maka…Jangan lagi begini.


ITU AKU

Malaysia Timur

11.56 pm

------------------------------------

Saya tujukan secara umum pada semua, tidak khusus pada sapa-sapa….TETAPI, untuk diri ini sepenuhnya.

LinkWithin

Blog Widget by LinkWithin